Kita pasti pernah merasakan kecemasan atas suatu keadaan yang mengusik ketenangan kita. Seringkali kecemasan dianggap sebagai sesuatu yang normal, sebagai respon manusiawi kita akan sebuah situasi. Namun bagaimanapun juga, kebenaran yang harus kita pahami sebagai orang percaya adalah bahwa belas kasihan dari Tuhan dan lawatan-Nya adalah untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera (Lukas 1:78-79). Tuhan tak menghendaki kita hidup di dalam kecemasan, terlepas dari apa pun keadaannya, karena Ia adalah sumber damai yang sejati.
Dalam bacaan firman hari ini, Yesus memberitahu murid-murid-Nya tanda-tanda di akhir zaman pada saat kedatangan-Nya yang kedua nanti. Suatu keadaan bergelora yang membuat takut dan bingung. Yang cukup mengejutkan adalah Yesus berkata orang-orang yang mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini. Kecemasan didapati bisa membuat orang mati ketakutan. Apa yang Yesus sampaikan ini menjadi peringatan sekaligus kekuatan bagi kita. Karena di akhir pesan tersebut Yesus pun menyampaikan, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." Pada pesan-Nya yang lain berbunyi, "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20). Kehadiran fisik Tuhan mungkin tidaklah tampak, namun Firman yang adalah Allah (Yohanes 1:1) akan menjaga dan menyertai kita sampai pada kesudahan zaman. Inilah kebenarannya, bahwa Tuhan selalu ada untuk kita, menjaga kita, tak peduli sekacau apa pun keadaan yang akan terjadi di akhir zaman nanti. Kita harus berpegang teguh pada perkataan Yesus yang tak usang oleh zaman. Saat-saat ini, apa yang membuat Anda merasa cemas? Ingatkan diri kita bahwa Tuhan tidak menghendaki kita hidup dibelenggu rasa cemas. Fokuslah pada penyertaan Tuhan dan janji firman-Nya. Bila Anda sedang diliputi rasa cemas, perkatakanlah ucapan Yesus pada kita, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." [RS]