Gambaran pernikahan di dalam Alkitab mengacu pada hubungan Kristus dengan jemaat-Nya yang kita kenal sebagai gereja. Kristus adalah mempelai pria dan gereja-Nya sebagai mempelai wanita. Hal ini dapat kita ketahui melalui Yohanes yang memperkenalkan pribadi Yesus sebagai Anak Domba Allah (Yohanes 1:29; 36). Hal ini berkorelasi dengan hari perkawinan Anak Domba di kitab Wahyu yang ditulis pula oleh Yohanes (Wahyu 19:6-9), yang menjelaskan kepada kita bahwa pada kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya, gereja sebagai mempelai wanita akan dipersatukan dan bertemu dengan Kristus pada hari perkawinan Anak Domba.
Karena kita adalah mempelai wanita Kristus, layaknya dalam pesta pernikahan, ada banyak hal yang perlu kita persiapkan untuk menyambut kedatangan-Nya. Melalui bacaan Alkitab hari ini, kita dapat melihat tanda-tanda yang mendahului kedatangan Tuhan (ayat 25). Tanda kedatangan Tuhan akan ditandai dengan kekacauan kosmik, bangsa-bangsa akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang mati ketakutan karena kecemasan dengan segala hal yang menimpa bumi. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Lihatlah bagian dari ayat-ayat terakhir di mana Tuhan memberi nasihat untuk berjaga-jaga. Inilah pakaian pengantin kita, yaitu hidup yang saleh dan benar. Menjauhkan diri dari pesta pora, kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi supaya kita siap pada waktu Tuhan yang datang dengan tiba-tiba. Tuhan juga memberi dorongan bagi kita terhadap aktivitas-aktivitas yang meningkatkan kesiapan kita menjelang hari-Nya, yaitu berjaga-jaga senantiasa sambil berdoa, supaya kita beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Mari jalani sisa waktu yang ada dengan senantiasa mengacu pada realitas bahwa Yesus akan kembali ke bumi ini. Jagalah iman kita kepada Yesus Kristus melalui hidup yang benar, kudus, dan saleh. Pada akhirnya, kita diberi karunia untuk tampil dengan memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih. Lenan halus itu adalah perlambang dari perbuatan-perbuatan yang saleh dan benar dari orang-orang kudus. [LS]