Kelemahan dan ketidakberdayaan adalah hal yang tidak diinginkan oleh setiap orang, sebab orang yang lemah biasa dianggap sebagai objek penderita. Namun firman Tuhan mengajarkan prinsip yang berbeda, bahwa menyadari ketidakberdayaan justru menjadi pintu untuk kita merasakan kuasa Kristus. Sebagaimana yang telah dialami oleh Rasul Paulus, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."
Bacaan Alkitab kita hari ini mengisahkan seseorang yang telah lumpuh selama 38 tahun. Kelumpuhan telah membuatnya tak berdaya sepanjang hidupnya dan tak seorang pun menolongnya. Besar kemungkinan orang lumpuh ini kehilangan harapan. Tetapi dalam situasi tak berdaya dan tidak memungkinkan, saat Yesus melihat orang lumpuh ini telah lama dalam keadaan tersebut, Ia pun datang dan menawarkan kepadanya, "Maukah engkau sembuh?". Beberapa dari kita mungkin ada dalam kondisi tidak berdaya. Mungkin kita ada dalam penderitaan yang lama, kondisi yang tak kunjung membaik. Suramnya situasi perlahan menggerus harapan kita, seperti yang dialami oleh orang lumpuh ini. Namun terlepas dari seberapa dalam kita terbelunggu oleh ketidakberdayaan, Tuhan selalu tahu cara untuk menguatkan kita. Sering kali Tuhan mengizinkan kita berada di ambang keputusasaan namun tidak membiarkan kita begitu saja. Masih ada cinta-Nya di dalam ketidakberdayaan kita. Ketika kita menyadari bahwa kita tak berdaya, maka sesungguhnya itulah saat di mana Tuhan bisa memulihkan keadaan kita. Sadarilah bahwa Kristus harus menderita, di gantung di kayu salib, lemah tak berdaya, tak seorang pun memihak dan meninggalkan-Nya, bahkan merasakan derita keterpisahan dari Bapa-Nya, itu semua Ia pilih agar bisa merasakan dan menanggung setiap kelemahan kita saat ini. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." Yang harus kita lakukan hanyalah menyadari ketidakberdayaan kita, namun juga tidak lupa mempercayai ada kasih karunia Kristus dalam ketidakberdayaan tersebut! [RS]