Kita cenderung tenggelam dalam kesedihan saat berada dalam situasi serta masalah yang tak kuasa kita selesaikan. Dalam situasi demikian, tak sedikit orang yang merasa dirinya tak bisa berbuat apa-apa sehingga mereka menghindari tanggung jawab dan tidak bisa memberikan respon positif atas situasi tersebut. Dalam hidup ini, kita memang tak selalu bisa mengambil kendali terhadap apa yang terjadi pada kita. Tetapi, kita selalu bisa mengendalikan cara kita merespon dan bertindak atas segala hal yang terjadi.
Dalam bacaan kitab hari ini, kita dapati seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan. Ia kehabisan segala hartanya karena telah berobat pada berbagai tabib, dan semuanya tidak berhasil, sebaliknya, keadaannya semakin memburuk. Sampai suatu waktu, ia yang telah mendengar kabar tentang Yesus mendekati Yesus di tengah kerumunan orang banyak. Ia berusaha menembus segala tantangan berikut resikonya, mengingat ia menderita penyakit yang kala itu dianggap najis. Tindakannya ini melanggar aturan yang bisa membuatnya kehilangan nyawa. Tetapi dengan segala dayanya ia melangkah. Pikirnya, "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Benar saja, ketika menjamah jubah Yesus, pendarahannya berhenti dan ia sembuh. Atas tindakannya tersebut, Yesus berkata bahwa imannya telah menyelamatkannya dan memproklamasikan kesembuhannya. Dibutuhkan respon aktif kita untuk mengalami perubahan dan kuasa Tuhan bekerja. Tak peduli seberapa mustahilnya situasi, seberapa buruk dan hancurnya keadaan, seberapa banyak kegagalan di sana-sini, seberapa habis upaya yang telah dikerahkan dan tiada yang berhasil, tetapi Tuhan mau kita bergerak ke arah-Nya, melangkah dan bertindak. Sudah berapa lama Anda menderita karena suatu hal? Sudahkah Anda mengambil tindakan untuk berubah? Tindakan seperti apa? "Asal kujamah saja, asal kuhampiri saja ⦠itulah langkah iman kita! Ambil langkah pertama dan lihatlah kuasa Tuhan akan mengalir memulihkan kita. [RS]