TEACHING IS NOT MERELY TRANSFERRING KNOWLEDGE

Minggu,26 Februari 2023

BACAAN NDC BIBLE STUDY

AYAT HAFALAN

Ulangan 6:7

RENUNGAN INSPIRASI

Mark Twain mengatakan jika mengajar sama dengan berkata-kata, maka kita semua akan sangat pintar. Dengan kata lain, orang bisa mengatakan apapun dan menganggapnya sebagai suatu ajaran. Tapi mari kita ubah anggapan ini, bahwa dalam bidang pengajaran manapun, termasuk pemuridan keluarga, apa yang dikatakan Mark Twain benar. Hanya karena kita mengatakan sesuatu pada anggota keluarga kita, bukan berarti mereka memahami dan mempelajarinya. Anda tidak akan pernah bisa memainkan piano, jika guru Anda hanya mengatakan bagaimana cara memainkannya. Anda perlu memainkannya sendiri dan melengkapinya dengan praktik yang dievaluasi pengajar.

Dalam pemuridan keluarga, orang tua, baik suami atau istri bukan hanya berpikir, "Apa yang akan saya katakan pada anak-anak", tapi "Bagaimana saya dapat membuat anak-anak mengerti". Pola pikir seperti ini di dalam pemuridan keluarga akan berdampak signifikan, karena selain anak dapat mengulang apa yang Anda katakan, mereka juga dapat menunjukkan, membedakan, dan mempertahankan apa yang telah mereka pelajari dari orang tuanya. Setelah kita memahami ini, maka kita perlu membuat sebuah rencana pemuridan yang sederhana. Jangan pernah merasa pemuridan keluarga itu berat atau menyita waktu, kita telah diingatkan bahwa pemuridan keluarga bukanlah opsi, tapi perintah Tuhan. Maka kita bisa membuatnya menarik. Tidak hanya dalam waktu khusus yang dipersiapkan, kita bisa memanfaatkan setiap kesempatan untuk menyampaikan kebenaran Tuhan. Ketika Anda sedang menonton bersama, memasak, makan malam bersama, sedang dalam perjalanan, dan dalam hal apa pun juga, kreativitas akan memungkinkan kita untuk melakukan pemuridan keluarga. Ada sebuah formula yang dapat Anda terapkan, yaitu 4B: Bible + Berbagi + Bernyanyi + Berdoa. Pilih dan tetapkan satu ayat atau satu cerita Alkitab yang hendak kita bagikan kepada setiap anggota keluarga. Ceritakan keterkaitannya dengan hidup kita sehari-hari. Tanyakan pendapat mereka, dan evaluasi jika ada kesalahan. Pada saat dalam perjalanan, menjelang tidur, atau mezbah keluarga, nyanyikanlah puji-pujian bersama, dan berdoalah bersama. Doakan masing-masing anggota keluarga, kebutuhan keluarga besar, dan juga kerabat. Lakukanlah doa bergilir supaya anak juga mempraktikkan doa. Ini sederhana dan tidak rumit. Yang perlu kita ingat adalah waktu-waktu pemuridan harus menjadi pengalaman yang manis dalam benak setiap anggota keluarga, bukan menakutkan atau membosankan. Jadi, senantiasalah lakukan pemuridan dalam jadwal rutin mezbah keluarga dan dalam waktu-waktu kebersamaan lainnya. [LS]

Selama ini, bagaimana Anda menghabiskan waktu-waktu bersama dengan keluarga? Apakah selama ini anak lebih merasa takut dan bosan ketika Anda sekedar mengatakan tanpa mengajarinya firman? Ketika Anda banyak mengajari firman Tuhan kepada anak dengan metode yang kreatif, apa perbedaan yang Anda lihat dari anak?
©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com