Hidup kita bagaikan sebuah buku. Setiap halaman berisi kisah hidup, keputusan, langkah, kegagalan, dan keberhasilan kita, yang membentuk siapa kita hari ini. Namun, beberapa halaman penuh dengan tinta hitam dari penyesalan dan kesalahan, yang sering kali menghalangi kita untuk memulai lembaran baru. Kita terjebak memikirkan kesalahan yang telah lalu, dan luka yang membekas di masa lampau.
Setiap kita pasti pernah mengalami penyesalan, kegagalan, dan keraguan, seperti halnya Rasul Petrus. Meski menjadi salah satu murid terdekat Yesus, ia tak luput dari kesalahan. Ia adalah orang pertama yang mengaku Yesus sebagai Mesias, namun ia juga yang menyangkal Yesus tiga kali pada saat Yesus ditangkap. Pengkhianatan yang ia lakukan tak hanya membuatnya hancur, namun juga merusak hubungannya dengan Yesus. Namun Yesus, dalam kasih-Nya yang besar, tidak membiarkan Petrus terjebak dalam rasa bersalah dan penyesalan. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus secara khusus berbicara dengan Petrus. Percakapan itu memberi kesempatan baginya untuk memulihkan hubungannya dengan Yesus dan memberinya sebuah panggilan baru untuk "menggembalakan domba-domba-Nya." Yesus menunjukkan bahwa Petrus masih memiliki masa depan yang indah dan mulia dalam pekerjaan Allah. Kisah hidup Petrus mengajarkan kita tentang pengampunan, pemulihan, dan kesempatan untuk memulai awal baru di dalam Kristus. Hidup kita mungkin telah dipenuhi dengan tinta hitam, tetapi melalui kasih Kristus, Ia telah menghapuskan kesalahan-kesalahan kita. Kita diberi kesempatan untuk memulai sebuah awal yang baru dengan penuh pengharapan. Di masa lalu, hidup kita bisa saja terlihat hancur dan jauh dari harapan. Tetapi kegagalan itu bukanlah akhir dari segalanya. Kita bisa memilih untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan tersebut, kita menjadikannya pelajaran untuk berserah kepada Tuhan. Impian dan harapan di masa lalu mungkin sempat terhenti, namun selagi masih diberi kesempatan hidup, janji Tuhan bagi kita akan dinyatakan. Masa lalu sudah lewat, namun tujuan Tuhan bagi kita tak akan pernah berakhir. [RS]