Bayangkan, listrik salah satu tetangga Anda korslet dan turut membakar rumah Anda, kira-kira apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda sibuk mencari orang yang salah atau berusaha memadamkan api? Tentu setiap kita akan memadamkan api agar tidak menyebabkan kerusakan yang lebih besar, bukan? Dalam hidup ini pun, kita bisa saja tiba-tiba diperhadapkan dengan orang yang menyulut amarah di dalam hati kita. Misalnya, usaha atau perhatian yang kita berikan pada orang lain tidak dihargai; kita diperlakukan tidak adil dalam pekerjaan, hubungan sosial, atau dalam situasi lainnya; kita mendapat kritik yang tidak membangun, yang disampaikan dengan cara yang kasar dan merendahkan; seseorang yang kabur setelah menabrak mobil kita, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi hal demikian, maka langkah yang bijak adalah fokus memperbaiki keadaan, dan bukan malah fokus terhadap si "pelaku".
Saat Daud dikutuk oleh Simei, inilah yang Daud lakukan. Dengan kata-kata kasar, Simei terus-menerus menghina Daud, bahkan melempari Daud dan orang-orangnya dengan batu. Begitu pedasnya hinaan Simei, sampai-sampai membuat Abisai, pengawal Daud ingin memenggal kepala Simei. Namun, menanggapi hal ini Daud tidak menjadi marah, tidak memasukkannya dalam hati, apalagi membalasnya dengan kejahatan. Tanggapan Daud terhadap kutukan Simei adalah respon kita sebagai orang percaya. Saat kita mendapat perlakuan yang tidak baik, dan kita menanggapinya dengan respon negatif, ketahuilah kita hanya akan semakin menghancurkan diri sendiri. Seperti halnya dalam ilustrasi kebakaran, kita pasti memadamkan api yang mulai menghanguskan rumah kita, maka dalam kehidupan pun, kita harus membereskan masalah ini terutama di dalam hati kita. Jika tidak, kita akan semakin hangus terbakar, dan makin merusak diri serta hidup kita. Sebab dari hatilah terpancar kehidupan. Mari teladani Daud, tugas kita adalah menyerahkan semua perkara kepada Tuhan. Izinkanlah Tuhan yang membela. Sebagaimana kata Daud, "Biarkanlah dia â€Â¦ Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini." [RS]