Pernahkah Anda merasa jenuh menanti janji Tuhan? Terkadang kita mulai jenuh menanti janji pemulihan Tuhan dalam hidup kita, menanti jawaban doa, atau menanti kehendak Tuhan dinyatakan bagi kita. Namun, biarlah hari ini iman kita kepada Tuhan kembali diteguhkan karena kita mengingat sifat Allah yang setia terhadap janji-janji-Nya.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita diingatkan akan kesetiaan Tuhan terhadap janji-Nya. Tuhan berjanji bahwa garis keturunan Daud akan bertahan selama-lamanya, "Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit." Sebelumnya Nabi Natan juga telah menubuatkan janji yang sama, "Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." (2 Samuel 7:16). Ini merupakan janji Tuhan yang luar biasa. Karena jika berkaca pada kenyataannya, keturunan ini, yakni Bangsa Israel, sering kali melakukan ketidaktaatan, dan Tuhan yang berjanji tentu tahu akan hal ini. Kita mendapati bagaimana mereka terus-menerus jatuh bangun dalam dosa. Tuhan berkata jika mereka tidak taat, mereka akan dihukum. Kendati demikian, dalam ketidaktaatan maupun konsekuensi yang harus mereka terima, Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Sampai genap waktu yang telah Tuhan janjikan, keturunan ini tetap ada, hingga akhirnya Mesias lahir dari garis keturunan Daud. Apa yang telah Tuhan janjikan sebelumnya, Ia penuhi. Ini adalah pengingat bagi kita akan kesetiaan Tuhan. Mungkin saat ini kita sedang menantikan penggenapan janji Tuhan. Dalam masa penantian ini, ingatlah selalu bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji. Tuhan tidak mengurangi atau pun menganulir satu kata pun dari apa yang telah Ia firmankan, Tuhan selalu menepati apa yang telah Ia janjikan. Sebab Tuhan yang berjanji adalah setia. [RS]